Selamat Datang

Selamat Datang

Jumat, 28 Juni 2013

Pengalaman pertama Insisi




Aku pingin berbagi pengalaman ke teman-teman. Mumpung liburan. He.. he..



Emang bener kata orang. Sesuatu sekecil apapun ga boleh diremehin.
Kejadian ini berlangsung tahun 2012 yang lalu. Waktu itu aku ditinggal ibu ke Singkawang, karena nenek aku lagi sakit. Aku ditinggal selama sebulan. Dan selama itu juga nutrisiku berkurang, karna tiap hari makan telur, telur, dan telur. Mulai dari telur rebus, telur mata sapi, sampe telur dadar dicoba terus. Hingga suatu hari, sesuatu yang aneh muncul di kelopak mata kananku. Awalnya terasa gatal, perih dan panas. Tapi aku pikir mungkin ini hanya kelilipan biasa. Tapi keesokan harinya kelopak mata sebelah kananku bengkak. Mana pas hari sekolah lagi. Ditambah lagi nyambut tamu dari sekolah luar. -_- Akhirnya aku memutuskan menggunakan kacamataku yang biasa dipakai hanya untuk membaca, supaya bengkaknya gak terlalu kelihatan. Teman-teman yang lihat pada nyaranin buat minum antibiotik. Tapi semuanya aku acuhkan, karena kebetulan juga obat antibiotik ngga ada di rumah. Siangnya bengkak itu terasa sakit dan perih. Sakitnya sampai bikin kepala pening. Terus pas lagi nunduk rasanya kelopak mata mau jatuh. Tapi semuanya aku biarin, sampai akhirnya bengkak itu hilang. Ga hilang sepenuhnya sih, cuma merah sama sakitnya udah hilang. Dan saat itu aku sadari itu bukan bengkak biasa, melainkan bisul. Semua terjadi sampai ibu pulang ke rumah, dan kaget melihat kelopak mataku yang sebegitu amit-amitnya. -_-

Akhirnya ibu memeriksakanku ke dokter umum. Aku diberi obat tetes sama obat telan. Dokternya bilang, kalau bisulnya ga sembuh-sembuh lebih baik aku dibawa ke dokter spesialis mata.
Setelah perawatan sendiri di rumah, bisul aku masih ada dan ngga sembuh-sembuh. Dan sesuai perkataan dokter sebelumnya, aku memeriksakan diri kembali ke dokter spesialis mata. Tepat tanggal 12-12-12 aku memeriksakan diri. Dari hasil pemeriksaan, dokter spesialis mata-pun menjelaskan semua. Kelopak mata kananku ternyata telah mengalami abses (radang di bagian jaringan tubuh yang memungkinkan berkumpulnya nanah). Dan nanah itu sudah mengeras. Mendengar itu, yang pertama kali terbesit di benakku adalah 'operasi. Benar saja, dokter bilang satu-satunya cara adalah insisi (sayat kecil) bisa dibilang operasi kecil. Dokter juga bilang kalau mataku silinder, diakibatkan tekanan bisul.
"Gimana? Kalau operasinya sekarang, mau?" Tanya dokter santai.
"Mampus gue! Kalo sekarang mah, bisa mati ditempat!" Pikirku. Gimana ga takut setengah mampus, seumur hidup baru kali ini aku di insisi!
Akhirnya, setelah berpikir panjang aku memutuskan operasinya dilaksanakan besok. Itung-itung sambil ngumpulin nyali juga. -_-
Besoknya tanggal 13-12-12, jam 5 sore aku kembali lagi ke dokter spesialis tersebut. Saat masuk ke ruang operasi, aku disambut oleh tempat tidur datar  bernuansa hijau, serta lampu sorot berwarna kuning terang di atasnya. Tiba-tiba saja bulu kudukku berdiri. Bukan karna ada setan, melainkan karna melihat alat-alat insisi yang berjejer manis di samping bantal. Dokter yang ramah-pun menyuruhku untuk berbaring dengan rileks. Dengan berat hati aku menuruti apa kata dokter.
Awalnya mataku ditetesi anestesi (bius) lokal, yang bereaksi hanya di sekitar mata. Saat ditetesi, yang terasa adalah perih dan panas. Aku mencoba menutup mata supaya obat bius cair tersebut tidak mengalir keluar mata. Samar-samar aku melihat siluet bu dokter yang telah siap di hadapanku. Lampu sorot-pun diarahkan ke wajahku. Di ujung tempat tidur sudah ada perawat memegang kakiku dan di samping ibu memegang kedua tanganku. Sepertinya mereka tahu sebentar lagi bakal ada yang meronta-ronta kesakitan. Tidak dipungkiri lagi.
Dokter melipat kelopak mata kananku ke atas, dan mulai menyayat. Bukan main sakitnya! Aku mulai meronta-ronta. Tapi untunglah.. Bius lokal tadi mulai bereaksi. Sakit? iya.. Tapi dengan bius aku terjaga selama insisi berlangsung.
Nanah yang mengeras itu dikeluarkan dengan cotton bud. Setelah itu luka sayatku diberi obat antiseptik seperti betadine, dan diolesi salep. Setelah itu diperban dan selesai deh.
Setelah aku bangun, aku mulai mengamati alat-alat yang berejer dengan seksama. Ada sebilah pisau kecil yang tajammmm sekali. Bentuknya seperti ini:




Pisau ini pisau khusus untuk insisi atau penyayatan.
Sebelum pulang, aku minta penjelasan kepada dokter mengenai bisulku ini. Kata dokter, ada dua jenis bisul. Satu yang ada matanya, satu yang ngga ada matanya. Nah, sebenarnya mataku ini bisa sembuh tanpa operasi, dengan syarat waktu bisul bari tumbuh dan masih merah-merahnya. Karna saat itu bisul masih ada matanya. Pada saat itu semuanya bisa disembuhkan dengan pemberian obat tetes dan antibiotik. Sayangnya, waktu itu aku ngga cepat memeriksakan diri ke dokter. Alhasil seperti ini. Nanahnya mengeras dan matanya sudah tertutup. Dan satu-satunya cara adalah insisi. Di akhir pertemuan, dokter menyarankanku untuk selalu memperhatikan makanan. Karna bisa jadi bisul di kelopak mataku itu adalah lemak yang terkumpul. Benar saja.. Mengingat makanan harianku selama sebulan adalah telur, telur dan telur.  Hahaha.. Sekarang mata aku sudah sembuh, walau masih ada bekasnya.
Dan semua itu jadi pelajaran untukku, jangan menyepelekan penyakit sekecil apapun. Dan pastinya, perhatikan asupan gizi. Harus seimbang.

Oh ya ini foto mata kananku waktu bisul. Keliatan itu bulet kecil di ujung kelopak mata. Hehe..




 Dan ini setelah insisi. Ada bekasnya. Mata aku jadi kecil sebelah. Tapi syukurlah absesnya udah ilang. :D




 

3 komentar:

  1. Harga buat insisinya berapa ya kira".?, saya juga sudah lama nih kena penyakit itu.. Makasih

    BalasHapus
  2. harganya dulu kisaran berapa kak ?

    BalasHapus
  3. All-Stars Sports To Join Our New Lineup of Online - Sporting 100
    We're delighted to announce all the new memberships 나비효과 for หารายได้เสริม 2021, and the launch 메이저 토토 사이트 of our online sports betting luckyclub service for all UK players. 바카라

    BalasHapus