Aku pingin berbagi pengalaman ke teman-teman. Mumpung liburan. He.. he..
Emang bener kata orang. Sesuatu sekecil apapun ga boleh
diremehin.
Kejadian ini berlangsung tahun 2012 yang lalu. Waktu itu aku
ditinggal ibu ke Singkawang, karena nenek aku lagi sakit. Aku ditinggal
selama sebulan. Dan selama itu juga nutrisiku berkurang, karna tiap hari makan
telur, telur, dan telur. Mulai dari telur rebus, telur mata sapi, sampe telur
dadar dicoba terus. Hingga suatu hari, sesuatu yang aneh muncul di kelopak mata kananku.
Awalnya terasa gatal, perih dan panas. Tapi aku pikir mungkin ini hanya
kelilipan biasa. Tapi keesokan harinya kelopak mata sebelah kananku bengkak.
Mana pas hari sekolah lagi. Ditambah lagi nyambut tamu dari sekolah luar. -_-
Akhirnya aku memutuskan menggunakan kacamataku yang biasa dipakai hanya untuk membaca,
supaya bengkaknya gak terlalu kelihatan. Teman-teman yang lihat pada nyaranin
buat minum antibiotik. Tapi semuanya aku acuhkan, karena kebetulan juga obat
antibiotik ngga ada di rumah. Siangnya bengkak itu terasa sakit dan perih.
Sakitnya sampai bikin kepala pening. Terus pas lagi nunduk rasanya kelopak mata mau
jatuh. Tapi semuanya aku biarin, sampai akhirnya bengkak itu hilang. Ga hilang
sepenuhnya sih, cuma merah sama sakitnya udah hilang. Dan saat itu aku sadari
itu bukan bengkak biasa, melainkan bisul. Semua terjadi sampai ibu pulang ke
rumah, dan kaget melihat kelopak mataku yang sebegitu amit-amitnya. -_-
Akhirnya ibu memeriksakanku ke dokter umum. Aku diberi obat
tetes sama obat telan. Dokternya bilang, kalau bisulnya ga sembuh-sembuh lebih
baik aku dibawa ke dokter spesialis mata.
Setelah perawatan sendiri di rumah, bisul aku masih ada dan
ngga sembuh-sembuh. Dan sesuai perkataan dokter sebelumnya, aku memeriksakan
diri kembali ke dokter spesialis mata. Tepat tanggal 12-12-12 aku memeriksakan
diri. Dari hasil pemeriksaan, dokter spesialis mata-pun menjelaskan semua.
Kelopak mata kananku ternyata telah mengalami abses (radang di bagian jaringan
tubuh yang memungkinkan berkumpulnya nanah). Dan nanah itu sudah mengeras.
Mendengar itu, yang pertama kali terbesit di benakku adalah 'operasi’.
Benar saja, dokter bilang satu-satunya cara adalah insisi (sayat kecil) bisa
dibilang operasi kecil. Dokter juga bilang kalau mataku silinder, diakibatkan
tekanan bisul.
"Gimana? Kalau operasinya sekarang, mau?" Tanya
dokter santai.
"Mampus gue! Kalo sekarang mah, bisa mati
ditempat!" Pikirku. Gimana ga takut setengah mampus, seumur hidup baru
kali ini aku di insisi!
Akhirnya, setelah berpikir panjang aku memutuskan operasinya
dilaksanakan besok. Itung-itung sambil ngumpulin nyali juga. -_-
Besoknya tanggal 13-12-12, jam 5 sore aku kembali lagi ke
dokter spesialis tersebut. Saat masuk ke ruang operasi, aku disambut oleh
tempat tidur datar bernuansa hijau,
serta lampu sorot berwarna kuning terang di atasnya. Tiba-tiba saja bulu
kudukku berdiri. Bukan karna ada setan, melainkan karna melihat alat-alat
insisi yang berjejer manis di samping bantal. Dokter yang ramah-pun menyuruhku
untuk berbaring dengan rileks. Dengan berat hati aku menuruti apa kata dokter.
Awalnya mataku ditetesi anestesi (bius) lokal, yang bereaksi
hanya di sekitar mata. Saat ditetesi, yang terasa adalah perih dan panas. Aku
mencoba menutup mata supaya obat bius cair tersebut tidak mengalir keluar mata.
Samar-samar aku melihat siluet bu dokter yang telah siap di hadapanku. Lampu
sorot-pun diarahkan ke wajahku. Di ujung tempat tidur sudah ada perawat
memegang kakiku dan di samping ibu memegang kedua tanganku. Sepertinya mereka
tahu sebentar lagi bakal ada yang meronta-ronta kesakitan. Tidak dipungkiri lagi.
Dokter melipat kelopak mata kananku ke atas, dan mulai
menyayat. Bukan main sakitnya! Aku mulai meronta-ronta. Tapi untunglah.. Bius
lokal tadi mulai bereaksi. Sakit? iya.. Tapi dengan bius aku terjaga selama
insisi berlangsung.
Nanah yang mengeras itu dikeluarkan dengan cotton bud.
Setelah itu luka sayatku diberi obat antiseptik seperti betadine, dan diolesi
salep. Setelah itu diperban dan selesai deh.
Setelah aku bangun, aku mulai mengamati alat-alat yang
berejer dengan seksama. Ada sebilah pisau kecil yang tajammmm sekali. Bentuknya
seperti ini:
Pisau ini pisau khusus untuk insisi atau penyayatan.
Sebelum pulang, aku minta penjelasan kepada dokter mengenai
bisulku ini. Kata dokter, ada dua jenis bisul. Satu yang ada matanya, satu yang
ngga ada matanya. Nah, sebenarnya mataku ini bisa sembuh tanpa operasi, dengan
syarat waktu bisul bari tumbuh dan masih merah-merahnya. Karna saat itu bisul
masih ada matanya. Pada saat itu semuanya bisa disembuhkan dengan pemberian
obat tetes dan antibiotik. Sayangnya, waktu itu aku ngga cepat memeriksakan
diri ke dokter. Alhasil seperti ini. Nanahnya mengeras dan matanya sudah
tertutup. Dan satu-satunya cara adalah insisi. Di akhir pertemuan, dokter
menyarankanku untuk selalu memperhatikan makanan. Karna bisa jadi bisul di
kelopak mataku itu adalah lemak yang terkumpul. Benar saja.. Mengingat makanan
harianku selama sebulan adalah telur, telur dan telur.
Hahaha.. Sekarang mata aku sudah sembuh, walau masih ada bekasnya.
Dan semua itu jadi pelajaran untukku, jangan menyepelekan
penyakit sekecil apapun. Dan pastinya, perhatikan asupan gizi. Harus seimbang.
Oh ya ini foto mata kananku waktu bisul. Keliatan itu bulet kecil di ujung kelopak mata. Hehe..
Dan ini setelah insisi. Ada bekasnya. Mata aku jadi kecil sebelah. Tapi syukurlah absesnya udah ilang. :D
Harga buat insisinya berapa ya kira".?, saya juga sudah lama nih kena penyakit itu.. Makasih
BalasHapusharganya dulu kisaran berapa kak ?
BalasHapusAll-Stars Sports To Join Our New Lineup of Online - Sporting 100
BalasHapusWe're delighted to announce all the new memberships 나비효과 for หารายได้เสริม 2021, and the launch 메이저 토토 사이트 of our online sports betting luckyclub service for all UK players. 바카라